whoa! satu lagi alasan brilian dari para anggota dewan yang terhormat untuk menolak kantornya dioprek2 kpk.
hahaha... pak, pak, mbok ya situ sekali2 sadar, eling, sober, or whatever the term is... secara lembaga sih mestinya dpr memang menjadi lembaga terhormat yang menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat. eh tapi coba diingat2 lagi pak, itu artinya tidak sama lho dengan menampung dan menyalurkan uang rakyat untuk modal belanja istri2 bapak2 anggota lembaga yang terhormat.
anyways (duh, saya selalu kesusahan mencari padanan kata anyways dalam bahasa indonesia)... itu kan kalau bicara tentang seharusnya secara lembaga, tapi kan belum tentu juga dooong orang2 di dalamnya dijamin berkelakuan secara terhormat, meskipun seharusnya sih begitu ya...
yaaah gak usah lah kita bicara soal perilaku menyimpang yang sepertinya cukup banyak diderita anggota lembaga yang terhormat itu, seperti kecintaan yang berlebihan terhadap uang atau terhadap pelacur (tadinya sih saya mau menyebut perempuan, tapi mengingat kelakuan mereka yang konon katanya hobi mencari wanita penghibur, a.k.a pelacur, terutama saat 'studi banding' di luar negeri, jadi rasa2nya pilihan kata itu yang paling tepat mewakili)... kita coba bicara soal pekerjaan mereka saja, siapa tahu ada yang memang benar2 terhormat adanya...
hmmmm... setelah berpikir beberapa menit dengan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi, ternyata saya belum berhasil mendapatkan hal2 positif dari mereka. yang bermunculan di kepala malah berbagai cerita yang pernah saya dengar saat anggota2 itu mengadakan kunjungan yang terhormat di berbagai penjuru dunia. dan dari berbagai cerita itu, bisa ditarik kesimpulan yang sama dari tiap kunjungan mereka, yaitu malu2in!! waduh, waduh, kalau sudah begini bagaimana mau dibilang terhormat, pak?
kadang sempat juga terlintas ide di kepala, lucu juga kali ya kalau cerita2 dari berbagai penjuru dunia itu dikumpulkan dan dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'mati ketawa ala senayan'... eh jangan deh, sepertinya lebih cocok kalau diberi judul 'mati geli ala senayan'... hahaha.
duh, maaf ya pak, bukan maksud saya melecehkan lembaga yang terhormat tempat bapak2 bekerja. saya akui lembaganya terhormat kok pak, sumpah pak!!! yang tidak terhormat cuma bapak2 kok...
Friday, April 25, 2008
dpr lembaga yang terhormat
Posted by 6c24 at 2:43 AM
Labels: reality bites
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
dpr is also a man's world yak...pan di dlmnya gak cuma bapak2...ibu2 jg banyak :p
ibu2 emang ada mel, tapi ga banyak... pan kuota 30%-nya blom nyampe bukan? hehehehe...
lagian emang yang paling banyak malu2in sejauh ini yang bapak2nya sih, secara (1) yang dah pada ditangkep2in kpk statusnya bisa dibilang bapak2 semua; (2) yang paling sering malu2in kelakuannya saat kunjungan ke luar juga bapak2 yang doyan belanja pelacur n pay per view :))
Post a Comment