Wednesday, November 28, 2007

hambar... hampa... haladhalaaah...

mungkin sudah tiba saatnya. saya mulai bosan dengan waktu luang yang mulai terasa terlalu berlimpah. sebelum ini saya merasa kadar waktu luang yang saya miliki sudah pas.

pas untuk bersantai; pas untuk mencari nafkah, pun hanya seperak dua perak; pas untuk membenahi "apartemen" yang rasanya tak kunjung selesai; pas untuk leye2 di rumah, sementara orang2 terjebak macet di luar sana; pas untuk main dan bertemu teman2. beberapa waktu yang lalu semua komposisi terasa pas.

tapi tidak sekarang. saya mulai bosan. saya mulai merindukan kesibukan seorang pekerja (what??!!!). jiwa sosial pun mulai terpanggil. saya perlu melihat suasana baru, teman baru, kesibukan baru, pekerjaan baru, kegembiraan baru, kekesalan baru, pemandangan baru, dan tentunya penghasilan baru (nah ini dia!).

tapi apa daya... gak mudah untuk memulai itu semua kembali.

give me back my world,
but not my nightmares
... please.

Thursday, November 15, 2007

usul baru

ternyata usul saya untuk menempatkan sniper di titik2 rawan macet tidak digubris pemerintah. sebagai gantinya, mereka menurunkan 5.000 anggota (polisi? linmas?) di berbagai penjuru kota.

konon kabarnya sih, dari berita yang beredar di koran, cara itu cukup efektif mengurangi macet total. baguslah kalau memang begitu adanya.

pertanyaannya, sampai berapa lama anggota2 itu akan bertugas di jalanan? sampai pembangunan 3 koridor busway itu selesai? sampai akhir hayat? sampai...? ah, sudahlah!

nah, saya punya usul lagi nih, pak gubernur!

bagaimana kalau proyek busway dihentikan saja? eits, sabar! jangan emosi dulu. maksud saya, gak perlu lah lagi dibangun jalur2 khusus untuk bis. tapi kondisi semua bus umum harus diganti sekelas bus transjakarta.

nah, kuncinya terletak pada pak supir. para pengemudi bus umum itu harus mengikuti semacam diklat cuci otak mengenai tata cara berkendaraan, tentunya dengan disiplin ala militer.

bagaimana dengan masalah keamanan? karena masih banyak orang memilih bermacet2 di dalam mobil sendiri daripada naik kendaraan umum dengan berbagai jenis kejahatan tak masuk akal di luar sana. (uhmmm, sebetulnya sih itu alasan saya pribadi)

untuk mengatasi masalah itu, saya kembali mengajukan usul lama saya, yang sepertinya menjadi favorit saya, yaitu menempatkan sniper di berbagai penjuru kota.

kali ini tugas mereka adalah membidik para preman tukang palak, pencopet, penjambret, perampok, dan penjahat2 lainnya. termasuk juga membidik para pelanggar aturan lalu lintas. dengan demikian, polantas tidak perlu lagi menilang. kalau perlu, sniper juga boleh membidik polisi nakal. hahaha, sadis!!!

biar saja. sudah waktunya rasa takut itu dimiliki oleh orang2 jahat dan tak tahu aturan. tidak seperti saat ini, dimana yang terjadi adalah sebaliknya.

bagaimana kalau angkutan umum sudah memadai dan keamanan sudah terjaga tapi masih banyak yang memilih naik kendaraan pribadi? mau di-sniper juga? hahaha, i'm not that psychotic!

ya harus dicari ide lain tentunya. sayangnya saya belum terpikir harus bagaimana. satu hal penting lainnya yang juga belum terpikir adalah bagaimana merekrut sniper yang baik dan benar.

bagaimana pak gubernur, apakah tertarik dengan usul baru saya? 2 masalah terakhir itu cincai lah, nanti kita pikirkan lagi. bagaimana?