Sunday, December 09, 2007

krisdayanti dan rumah kaca

sungguh tak disangka, seorang diva negeri ini bisa memberikan komentar sangat naif tentang efek rumah kaca dan pemanasan global.

siang tadi kebetulan ada sebuah tayangan acara di tv (saya gak ngeh acara apa, karena biasanya tv lebih sering saya fungsikan sebagai backsound) yang menampilkan komentar sejumlah pesohor dalam negeri tentang kondisi lingkungan hidup dan pemanasan global. beberapa pesohor memberikan pendapatnya yang sederhana namun cukup mengena tentang masalah yang sedang ramai dibicarakan saat ini.

ada yang menyarankan agar kita membatasi penggunaan listrik, jangan pakai AC 24 jam, matikan air saat sedang keramas, dan hal-hal sederhana lainnya. sederhana tapi cukup cerdas, alias nyambung.

lalu muncullah pendapat diva satu itu yang sempat membuat saya terbelalak dan berpikir, 'seriuskah dia dengan ucapannya?'

"... saya sebetulnya sempat tertarik untuk punya green house, rumah kaca. tapi setelah tahu bahwa ternyata rumah kaca itu termasuk salah satu penyebab global warming, jadi saya batalkan keinginan saya itu."

begitu kira2 ucapannya. terus terang saya tidak ingat persis kata per kata. tapi intinya ya itu tadi. saya sempat tidak percaya mendengar kalimat itu, sampai kemudian saya hanya bisa tertawa menanggapinya.

komentar si diva membuat saya teringat pada omongan guru agama di SMA saya belasan tahun yang lalu. waktu itu, entah bagaimana awalnya, si guru tiba2 bicara tentang efek rumah kaca. "... itulah yang dimaksud dengan efek rumah kaca. karena sekarang banyak sekali dibangun gedung2 bertingkat dengan banyak kaca yang memantulkan panas. itu menyebabkan suhu semakin panas..."

saat itu memang efek rumah kaca belum menjadi topik yang hangat dibicarakan dimana2, apalagi perubahan iklim, yang masih terdengar bagaikan sebuah mitos. omongan pak guru itu sempat membuat saya ragu. apa iya begitu, karena setahu saya bukan itu yang dimaksud dengan efek rumah kaca.

setahu saya, kalau tidak salah, yang dimaksud dengan efek rumah kaca adalah efek penangkapan panas seperti yang terjadi di rumah kaca, tempat berkebun yang lazim ditemukan di daerah2 beriklim dingin. rumah kaca menyerap panas matahari ke dalam rumah dan tak bisa dipantulkan ke luar. panas tersebut digunakan untuk mempertahankan suhu hangat/panas di dalam rumah agar tanaman dapat tumbuh.

efek seperti itulah yang juga dialami oleh bumi dengan selubung atmosfirnya. dengan proses alamiah, panas dari luar terserap menembus atmosfir untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk di bumi. secara alamiah keseimbangan antara panas yang masuk dan dipantulkan kembali dapat terjaga. namun, dengan berbagai produk dan perilaku manusia yang menghasilkan polusi dan gas, proses pemantulan kembali panas ke luar lapisan atmosfir mengalami gangguan. dan itu menyebabkan panas yang berlebih di muka bumi.

kira2 begitulah pengetahuan awam saya tentang efek rumah kaca. kalau ada yang salah, ya tolong diperbaiki. tapi saya yakin kesalahannya tidak separah komentar sang diva. (tapi saya masih berharap semoga tadi saya hanya salah menangkap maksud omongan si KD)

0 comments: