Sunday, December 02, 2007

si penakut yang iseng

jujur saja, saya memang bisa dibilang penakut. saya tidak suka mendengar cerita seram, nonton film horor, atau apapun yang bisa memberikan ide pada otak saya untuk membayangkan tampilan2 yang menyeramkan. bahkan kalau ada acara komedi yang tiba2 memunculkan sebentuk setan sok seram pun saya lebih memilih membuang muka daripada melihatnya.

tapi saya juga sering punya pikiran iseng, seperti yang muncul malam ini. kebetulan saat ini saya beramai2 dengan adik dan 2 sepupu bermalam di "apartemen". dan kebetulan juga, "apartemen" ini terletak di lantai dua dan persis di pinggir jalan. otomatis terasnya pun menghadap jalanan itu.

biasanya, di siang hari saya suka jajan dan memanggil penjual makanan yang lewat di jalan. karena saya memanggil dari lantai atas, biasanya si abang penjual akan celingukan kebingungan mencari sumber suara. mereka baru ngeh dan melihat ke atas setelah saya bilang, "di atas, bang!"

nah, malam ini saat mengunci pintu teras lewatlah seorang penjual sekoteng. ting... ting... ting. dalam hati sempat kasihan juga melihatnya. jam 11 lewat masih keliling mendorong jualan. tapi sejurus dengan itu muncul juga sebuah ide iseng yang kemudian saya lontarkan ke seorang sepupu.

"eh, gimana kalo kita takut2in tuh si abang sekoteng. kita panggil aja dari atas sini dengan nada datar, 'bang, bang, beli sekotengnya dong.' si abang itu pasti bakal celingukan, terus kabur!" hahaha sebuah ide jahanam yang untungnya tidak saya lakukan karena malu dengan umur.

kalau ide itu muncul saat saya dan teman2 masih SD (atau bahkan SMP), saya yakin kami akan melakukan itu, dan tergelak puas saat si abang ngibrit. hahaha. saya bisa yakin begitu karena dulu kami pernah melakukan kenakalan seperti itu.

pernah suatu malam kampung kami mati lampu. kebetulan saat itu saya dan teman2 sedang main bersama. karena mati lampu, otomatis tak banyak yang bisa kami lakukan, hingga muncullah ide untuk menakut2i orang yang lewat di gang depan rumah. kami pun menyiapkan mukenah putih, senter, topeng plastik franskenstein dengan aksen darah di kepala, dan segayung air.

Pembagian tugas pun dilakukan. si A bertugas memakai mukenah, topeng, dan berdiri di dekat pohon di sisi gang. si B berjongkok di samping si A dan memegang gayung yang airnya akan dicipratkan ke orang lewat. sedangkan yang lain2 bersembunyi tidak jauh dari situ dengan memegang senter.

Ketika ada orang lewat, kami pun beraksi. si A mulai mengeluarkan suara "hi...hi...hi..." yang sangat pelan. si B mencipratkan air sedikit-sedikit. dan ketika orang itu berjalan makin mendekati si A, senterpun kami nyalakan dan diarahkan ke si A, terutama bagian topengnya.

tidak sedikit orang yang berteriak kaget, ngibrit, dan pastinya ada juga yang marah2 dan ngomel2. "eh jangan kurang ajar lo ya. nakut2in orang sembarangan." begitu kira2 omelannya. hahahaha... terserah orang itu mau marah seperti apa. yang pasti kami tertawa puas melihat reaksi2 kaget orang2 yang lewat. buat kami itu benar2 lucu dan menghibur.

ah, seandainya saya tidak malu pada umur (dan tidak takut kualat), malam ini pasti saya sudah mendapat hiburan segar dengan mengorbankan seorang penjual sekoteng yang ngibrit ketakutan. huahahaha...

0 comments: